05 Nov 2008 -
Posted: Tue, 25 Aug 2009 03:27:33 +0000
Melakukan blog monetizing melalui program Google Adsense terbukti masih merupakan pilihan yang paling marak diikuti oleh para blogger dan pemilik situs di seluruh dunia. Meski dikritik sana-sini, beberapa nilai positif Google Adsense rupanya masih cukup bikin ngiler para publisher, terutama bagi yang baru memulai seperti saya. Paling tidak hal ini menjadi proses belajarlah.
Namun program Google Adsense tetaplah bukan mesin uang yang akan mengalirkan dolar begitu saja begitu kita memasangnya di blog kita. Perlu usaha dan kerja keras yang gigih untuk bisa mengoptimalisasi pendapatan kita dari program ini.
Salah satu cara yang bisa kita lakukan, sebagaimana yang disugesti oleh para publisher Google Adsense yang sukses adalah dengan memanfaatkan fitur channel yang disediakan oleh pihak pengembang Google Adsense. Fitur ini akan muncul secara otomatis setiap kali kita membuat sebuah slot iklan yang baru.
Cara yang terbaik adalah menandai setiap channel yang kita buat dengan nama yang membuat kita mampu mengidentifikasi di blog dan posisi mana slot tersebut kita sematkan. Dengan begini kita akan lebih dimudahkan untuk memonitor channel-channel mana saja yang menghasilkan jumlah klik terbanyak, serta channel-channel mana yang tidak menghasilkan perkembangan berarti.
Mengapa hal ini penting untuk dilakukan?
Sebagaimana dapat kita baca di term of service-nya, pihak pengembang Google Adsense memberlakukan berbagai sistem hitungan, seperti eCPM dan page CTR . Ini merupakan kompromi terhadap kepentingan para pengiklan, alias peserta program Google Adword.
Dengan hitungan yang disebut di atas dimaksudkan bahwa besarnya komisi yang diterima oleh para publisher akan disesuaikan dengan besarnya traffic yang dimiliki blog terkait. Semakin besar traffic yang dimiliki, semakin besar juga persentasenya. Begitu juga sebaliknya.
Melalui sistem perhitungan seperti ini, sebuah blog yang ber-traffic rendah akan memengaruhi persentase pendapatan kita dari Google Adsense secara keseluruhan. Di sinilah relevansi penggunaan fitur channel yang disediakan oleh pihak Google Adsense.
Lewat monitoring yang intesif, kita bisa memutuskan bagian mana saja yang nilai penghasilannya di atas rata-rata, dan channel mana yang harus dicopot karena berakibat buruk bagi pendapatan.
Selain itu kita juga bisa mengetahui posisi-posisi yang efektif untuk disematkan iklan, serta bentuk, tipe dan kombinasi warna seperti apa yang bernilai positif. Dengan menguasai data seperti ini kita bisa menyusun strategi yang lebih efektif untuk penempatan dan desain iklan.
Memanfaatkan fitur channel untuk optimasi pendapatan dari Google Adsense is a post from: Blogger Ciputat
Melakukan blog monetizing melalui program Google Adsense terbukti masih merupakan pilihan yang paling marak diikuti oleh para blogger dan pemilik situs di seluruh dunia. Meski dikritik sana-sini, beberapa nilai positif Google Adsense rupanya masih cukup bikin ngiler para publisher, terutama bagi yang baru memulai seperti saya. Paling tidak hal ini menjadi proses belajarlah.
Namun program Google Adsense tetaplah bukan mesin uang yang akan mengalirkan dolar begitu saja begitu kita memasangnya di blog kita. Perlu usaha dan kerja keras yang gigih untuk bisa mengoptimalisasi pendapatan kita dari program ini.
Salah satu cara yang bisa kita lakukan, sebagaimana yang disugesti oleh para publisher Google Adsense yang sukses adalah dengan memanfaatkan fitur channel yang disediakan oleh pihak pengembang Google Adsense. Fitur ini akan muncul secara otomatis setiap kali kita membuat sebuah slot iklan yang baru.
Cara yang terbaik adalah menandai setiap channel yang kita buat dengan nama yang membuat kita mampu mengidentifikasi di blog dan posisi mana slot tersebut kita sematkan. Dengan begini kita akan lebih dimudahkan untuk memonitor channel-channel mana saja yang menghasilkan jumlah klik terbanyak, serta channel-channel mana yang tidak menghasilkan perkembangan berarti.
Mengapa hal ini penting untuk dilakukan?
Sebagaimana dapat kita baca di term of service-nya, pihak pengembang Google Adsense memberlakukan berbagai sistem hitungan, seperti eCPM dan page CTR . Ini merupakan kompromi terhadap kepentingan para pengiklan, alias peserta program Google Adword.
Dengan hitungan yang disebut di atas dimaksudkan bahwa besarnya komisi yang diterima oleh para publisher akan disesuaikan dengan besarnya traffic yang dimiliki blog terkait. Semakin besar traffic yang dimiliki, semakin besar juga persentasenya. Begitu juga sebaliknya.
Melalui sistem perhitungan seperti ini, sebuah blog yang ber-traffic rendah akan memengaruhi persentase pendapatan kita dari Google Adsense secara keseluruhan. Di sinilah relevansi penggunaan fitur channel yang disediakan oleh pihak Google Adsense.
Lewat monitoring yang intesif, kita bisa memutuskan bagian mana saja yang nilai penghasilannya di atas rata-rata, dan channel mana yang harus dicopot karena berakibat buruk bagi pendapatan.
Selain itu kita juga bisa mengetahui posisi-posisi yang efektif untuk disematkan iklan, serta bentuk, tipe dan kombinasi warna seperti apa yang bernilai positif. Dengan menguasai data seperti ini kita bisa menyusun strategi yang lebih efektif untuk penempatan dan desain iklan.
Memanfaatkan fitur channel untuk optimasi pendapatan dari Google Adsense is a post from: Blogger Ciputat
